One Love adalah sebuah kata yang memiliki artian yang luas yang berarti semua menyukai cinta, semua orang disatukan oleh cinta, semua membutuhkan sinta dan tanpa adanya cinta takkan ada perdamaian dan kesatuan di muka bumi ini. Seperti yang selalu dielukkan Bob Marley tentang perdamaian dan keindahan dalam menjalani kehidupan ini. Sebuah legenda dari negeri budak yang selalu tertindas namun berusaha untuk bangkit dan berkembang tanpa pernah merasa menyerah.
Seperti tidak akan berhenti jika kita mendengarkan lagu-lagu Bob Marley yang selalu berisi tentang kedamain dan cinta, kita petik saja judul Is This love, One Love, Turn Your Light’s Down Low, No Women No Cry, dan sebagainya. Dari kesemua judul yang ada Bob Marley selalu menyisipkan kata-kata cinta dan perdamaian agar semua manusia tidak mengenal perang serta permusuhan.
Perkembangan musik tanah air pun tidak mau ketinggalan, musik reggae sendiri masuk kurang lebih sekitar tahun 80-an, sebut saja Imanez atau Mas Sanis yang mengawali perkembangan musik reggae di tanah air, dengan dibantu Tonny Q terciptalah beberapa hits yang cukup diminati anak-anak muda sampai sekarang, kita ambil contoh saja Anak Pantai, Ikan Bakar, Harus Mau.
Namun seiring perjalannya musik reggae, ada yang menyebut ska seperti musisi Igor Tamelan dengan hitsnya Pemalas, dan Gito Rollies pun sempat mengarang lagu ska dengan hitsnya Astuti. Jika melihat musik reggae sekarang yang telah teradopsi dari para seniornya lebih membuat musik reggae sendiri lebih indah dan lebih mudah untuk dimengerti serta dapat diterima masyarakat luas.
Tidak hanya Bob Marley yang mengembangkan musik reggae, tapi kita juga patut berterima kasih pada musisi yang yang lain sebut saja Peter Tosh, gitaris The Wailers bentukan Bob Marley, Alpha Blondy musisi yang selalu bernyanyi tentang agama dan persatuan serta etnis, Desmond Dekker yang menjadi kiblatnya para musisi ska tanah air, dan masih banyak yang lain.
Jika kita menengok musik dalam negeri kita dapat melihat begitu banyak warna musik yang berbeda-beda sehingga membuat kaya musik tanah air, dari sisi fanatisme pun mereka tidak kalah dengan musisi top luar negeri, kita sebut saja Slank dan Iwan Fals yang memiliki masa ribuan orang yang tersebar diseluruh penjuru tanah air, itulah mengapa musik di Indonesia dapat berkembang pesat.
Kita beralih lagi kepada musik Reggae, Indonesia kebanjiran musisi pencinta musik reggae mulai dari Steven Coconutrez, Tonny Q, Rastafara, Mbah Surip, Mas Sanis, Alm Imanez, Souljah, dll. Dari semua itu mempunyai komunitas yang cukup solidaritas dan akrab.
Tonny Q Rastafara yang teah menelurkan 6 album yang cukup popular dikalangan komunitasnya. Menurut Tonny Q yang sering disapa mas tonny menyebutkan bahwa untuk mendengarkan musik reggae tidak perlu dan tidak harus memiliki rambut gimbal atau yang bahasa kerennya Dreadlock Rasta, menurut mas tonny sendiri dalam menikmati suatu musik yang harus berubah adalah jiwa atau soul kita bukan penampilan karna dalam mendengarkan musik reggae misalnya kita hanya memerlukan penjiwaan agar dapat memahami maksud dari isi lagu tersebut.
Seperti pada lyric lagu Don’t Worry milik Tonny Q pada album ke-5 (Salam Damai) mengajak kita agar dapat menjalani hidup ini dengan semudah mungkin dan jangan jadi beban, sehingga kita dapat melapangkan dada dengan tujuan kita menjadi orang yang sabar, karna dengan kesabaran tidak akan ada perpecahan dan perselisihan. Inilah maksud dari musik reggae tersebut yaitu hidup tanpa ada peperangan yang ada hanya selalu cinta yang damai.
Tidak hanya dijakarta musik reggae tersebut maju pesat di kota lain justru lebih banyak komunitasnya kita ambil contoh Yogyakarta, dengan jumlah penduduk yang lebih didominasi oleh mahasiswa membuat yogyakarta dijuluki Indonesia kecil, di kota pelajar ini banyak sekali musisi pencinta musik reggae ada Marapu, Brown Sugar, Burger Time, Revolution, Shaggy Dog, Tropical Sunrise, Bob Chu WaWa dan masih banyak lainnya.
Di Yogyakarta sendiri musik reggae sangat digemari para mahasiswa. Mereka membuat komunitas yang sering berkumpul di pinggir kali code karna disana selain nyaman juga tidak teralu ramai dengan kebisingan kota yogyakarta. Jika kita menuju pusat kota kita akan mememukan komunitas rambut gimbal di depan benteng vredeburg atau orang awam biasa mengenal dengan jalan malioboro. Tapi jika anda telah memahami jalan-jalan di Yogyakarta jangan lupa mampir dipertokoan Babarsari karna disana ada juga komunitas rambut gimbal tepatnya depan swalayan citrauli, jika ingin bersantai jalan sedikit kearah timur maka anda akan menemui ruko-ruko, disana terdapat Bar coffea yang cukup nyaman untuk bersantai dan tedapat juga Jamaican distro yang tersedia berbagai item dan pernak-pernik reggae. Maka dari itulah kota jogja sendiri telah menghasilkan berbagai musisi dan para seniman yang cukup kondang di tanah air sampai manca negara, karna kenyamanan dan keramahtamahan kota jogja..
Wednesday, December 12, 2007
One Love Rasellijah
Diposting oleh UNA_HERE di Wednesday, December 12, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment